Senin, 08 Juni 2009

Kekuatan Vs Kelemahan

Kekuatan :
  • Bisa membuat orang yang sedih menjadi senang.
  • mempunyai suara yang bawel.
  • dll.

Vs

Kelemahan :

  • Tidak bisa mengerjakan soal bahasa inggris.
  • Tidak mempunyai percaya diri yang kuat.
  • Tidak mempunyai pendirian yang kokoh.

cErIta aYe nIch "...

SAKIT KERAS
Keprihatinan aku terhadap tetangga aku yang bernama anifah telah ditinggalkan oleh ayah dan ibundanya tetapi sewaktu ibunya sedang mengalami sakit keras semua anaknya seperti tidak memperdulikannya sehingga ibunya hanifah meninggal dan semua anak-anaknya tidak tahu dan yang mengetahui meninggalnya ibunya hanifah adalah istri dari kakak hanifah yaitu marini, karna pada saat itu hanifah dan adiknya sedang tidur siang dan semua kakaknyapun sama, dan saat kematiaan ibunda hanifah di ketahui oleh kakak ipar hanifah sedang memeberimakan kepada ibunda hanifah dan pada saat itu nyawa ibunda hanifah tidak bisa diselamatkan lagi.
sekian cerita yang saya buat dengan sesingkat-singkatnya.

Mimpi, Keinginanku dan Kebutuhan

Mimpi :
  • aku berangan-angan menjadi orang yang selalu di banggakan oleh keluarga dan orang yang di dekat aku.
  • selain itu aku ingin menjadi Dokter karna aku ingin membantu orang yang kesulitan dan membutuhkan bantuan.
  • aku ingin membahagiakan orang tuaku dengan cara aku lulus dari sekolah dengan nilai yang baik dan mendapat pekerjaan yang bisa mencukupi keluarga aku.

Keinginan :

  • aku ingin orang tua ku bahagia apabila aku menjadi orang sukses.
  • aku ingin membahagiakan orang tua aku.
  • aku ingin orang yang aku sayang nyaman apabila di samping aku.

Kebutuhan :

  • mempunyai uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.
  • mempunyai kasih sayang yang lebih dari orang yang di sayang.
  • mempunyai kebutuhan di keluarga yang cukup.

Kamis, 04 Juni 2009

pRofIeL aYe nIcH



haiiiiii..........haiiiiiiiiiiiiiii......... kNln w sUmiyati pIe temen" gUe sering manggIl w dengan cHumiee, gUe skuLah dIe sMk hang tUah 1 kelas 2 aPe 1 tEyussss w lahir tanggal 09 Oktober 1992 , w dIe keluarga aNak kE 2 pIe gUe pNya saUdara 3 kAka 1 N aDek gUe 2, gUe seneng sekali pnya temen" yang cAre bangeUt sm gUe... gUe j9a N bersyukur banget pNya keluarga yang sayang banget sama gUe tUk tUch w tRuz beLajar yanG sNgguH" buat bahaGiain bOnyok gUw sAmPeiiiii aKhir hayat gUe .... Lg jGa saPa cIe yang gAk maU bahagiaiin bOnyok yAch gak .... ????? heeeee ... gaukgauk ..... Lebaayyyy pIee bagUs kan ..... dAch dLU ach mEntik niCh mPeee PunYinKggg PaLu gUe yAk gUkkkk .... hEEEEEE .... gUak gAuk ........

Selasa, 02 Juni 2009

PENGUASA HATI





Sebelum kau pergi jauh dariku
Dengarlah isi hatiku tentang dirimu
Yang selalu ku cinta
Dan yang selalu kurindukan
Maafkanlah semua kesalahanku
Ku buat kau menangis
Pergi dan berlalu meninggalkan diriku
Dan takkan pernah kembali
Dan akhirnya kesendirian hatiku
Menyadarkan diriku bahwa engkaulah penguasa hatiku
Engkaulah cinta sejati dalam hidupku
Kaulah yang terakhir yang selalu ku nanti
Sampai akhir nanti...
Dan kaulah satu-satunya yang selalu kurindukan
Meghiasi ruangan hatiku sampai akhir nanti

Dan akhirnya kesendirian hatiku
Menyadarkan diriku bahwa engkaulah penguasa hatiku
Engkaulah cinta sejati dalam hidupku
Kaulah yang terakhir yang selalu ku nanti
Sampai akhir nanti...
Dan kaulah satu-satunya yang selalu kurindukan
Meghiasi ruangan hatiku sampai akhir nanti

Akhir nanti..




Sumber : www. kapanlagi.com

tIp dAn tRik koMputer mEnampilkan pErintah rUn




Menampilkan Perintah Run Pada Windows 7 (beta) : Jika kita pernah mencoba Windows 7 (sekarang masih Beta), maka kita akan melihat banyak perbedaan dengan Windows XP seperti dalam hal tampilan desktopnya. Windows 7 terkesan lebih "minimalis" sehingga ada beberapa menu atau icon yang secara default disembunyikan, seperti perintah Run yang (pada Windows XP) ada pada menu Start. Jika kita sering menggunakan perintah tersebut, tidak ada salahnya untuk menampilkannya sehingga akan mempercepat pekerjaan yang kita lakukan. Untuk menampilkannya, ikuti tipsnya berikut ini bersama Tips dan Trik Komputer.

Untuk menampilkan perintah RUN pada menu Start, kita akan menggunakan fitur Windows, group policy editor. Langkah-langkahnya adalah sebagaiberikut.

Pertama, klik Start >> Command Prompt >> kemudian ketikkan “cd..” (tanpa tanda petik) beberapa kali hingga menjadi C> (baca : C prompt)

Kedua, pada C prompt ketikkan gpedit.msc dan tunggu beberapa saat hingga muncul group policy editor.

Ketiga, klik User Configuration\Administrative Templates\Start Menu and Taskbar\

Keempat, kemudian berpindah pada panel sebelah kanan, klik double "Add the Run Command at the Start Menu" hingga akan muncul jendela seperti di bawah ini.

Kelima, kemudian pilih enabled

Keenam, kemudian klik OK atau Apply

Ketujuh, kemudian tutup jendela gpedit

Kedelapan, selesai

Sekarang, pastikan perintah Run (Run Command) sudah muncul pada Menu Start.



Sumber : www.google.com

pUisi aKu dAn tUlisanku






Adakah orang akan bertanya akan aku ketika aku
tak pernah menulis satu kata?
Adakah orang akan mencari namaku ketika aku
tak pernah meninggalkan kesan?
tulisanku adalah diriku, diriku mustahil adalah tulisanku
jari-jariku bekerja dengan otakku
tapi tidak dengan diriku
diriku adalah kumpulan prilaku potensi dosa
diriku adalah susunan tulang daging darah
yang mungkin telah menyerap barang haram
diriku bukan milikku, lingkunganku telah mengklaimnya
Adakah orang pernah menerima aku berbeda dengan tulisanku?
Berjayalah kalimat-kalimat yang kutulis
sebab mereka mendapat teman dan musuh yang menghormati
ingin aku memasukkan diriku ke dalam tulisanku
harap aku bisa mendapat sapaan hormat yang sama
Tulisanku adalah produksi otakku yang bersahaja
tak dapat bercengkrama dengan prilakuku yang
diproduksi oleh niatku yang subjektif
tulisanku memberi tahu tentang aku ke dunia
sementara aku tak pernah berbuat yang sama
kepada tulisanku....


Sumber : www.google.com

cErpen sAng pRimaDona

Apa yang harus aku lakukan? Berilah aku saran! Aku benar-benar pusing.
Apabila masalahku ini berlarut-larut dan aku tidak segera menemukan pemecahannya, aku khawatir akan berdampak buruk terhadap kondisi kesehatan dan kegiatanku dalam masyarakat. Lebih-lebih terhadap dua permataku yang manis-manis: Gita dan Ragil.

Tapi agar jelas, biarlah aku ceritakan lebih dahulu dari awal.
Aku lahir dan tumbuh dalam keluarga yang -katakanlah-- kecukupan. Aku dianugerahi Tuhan wajah yang cukup cantik dan perawakan yang menawan. Sejak kecil aku sudah menjadi "primadona" keluarga. Kedua orang tuaku pun, meski tidak memanjakanku, sangat menyayangiku.

Di sekolah, mulai SD sampai dengan SMA, aku pun --alhamdulillah-juga disayangi guru-guru dan kawan-kawanku. Apalagi aku sering mewakili sekolah dalam perlombaan-perlombaan dan tidak jarang aku menjadi juara.

Ketika di SD aku pernah menjadi juara I lomba menari. Waktu SMP aku mendapat piala dalam lomba menyanyi. Bahkan ketika SMA aku pernah menjuarai lomba baca puisi tingkat provinsi.

Tapi sungguh, aku tidak pernah bermimpi akhirnya aku menjadi artis di ibu kota seperti sekarang ini. Cita-citaku dari kecil aku ingin menjadi pengacara yang di setiap persidangan menjadi bintang, seperti sering aku lihat dalam film. Ini gara-gara ketika aku baru beberapa semester kuliah, aku memenangkan lomba foto model. Lalu ditawari main sinetron dan akhirnya keasyikan main film. Kuliahku pun tidak berlanjut.

Seperti umumnya artis-artis popular di negeri ini, aku pun kemudian menjadi incaran perusahaan-perusahaan untuk pembuatan iklan; diminta menjadi presenter dalam acara-acara seremonial; menjadi host di tv-tv; malah tidak jarang diundang untuk presentasi dalam seminar-seminar bersama tokoh-tokoh cendekiawan. Yang terakhir ini, boleh jadi aku hanya dijadikan alat menarik peminat. Tapi apa rugiku? Asal aku diberi honor standar, aku tak peduli.

Soal kuliahku yang tidak berlanjut, aku menghibur diriku dengan mengatakan kepada diriku, "Ah, belajar kan tidak harus di bangku kuliah. Lagi pula orang kuliah ujung-ujungnya kan untuk mencari materi. Aku tidak menjadi pengacara dan bintang pengadilan, tak mengapa; bukankah kini aku sudah menjadi superbintang. Materi cukup."

Memang sebagai perempuan yang belum bersuami, aku cukup bangga dengan kehidupanku yang boleh dikata serba kecukupan. Aku sudah mampu membeli rumah sendiri yang cukup indah di kawasan elite. Ke mana-mana ada mobil yang siap mengantarku. Pendek kata aku bangga bisa menjadi perempuan yang mandiri. Tidak lagi bergantung kepada orang tua. Bahkan kini sedikit-banyak aku bisa membantu kehidupan ekonomi mereka di kampung. Sementara banyak kawan-kawanku yang sudah lulus kuliah, masih lontang-lantung mencari pekerjaan.

Kadang-kadang untuk sekadar menyenangkan orang tua, aku mengundang mereka dari kampung. Ibuku yang biasanya nyinyir mengomentari apa saja yang kulakukan dan menasehatiku ini-itu, kini tampak seperti sudah menganggapku benar-benar orang dewasa. Entah kenyataannya demikian atau hanya karena segan kepada anaknya yang kini sudah benar-benar hidup mandiri. Yang masih selalu ibu ingatkan, baik secara langsung atau melalui surat, ialah soal ibadah.

"Nduk, ibadah itu penting. Bagaimana pun sibukmu, salat jangan kamu abaikan!"

"Sempatkan membaca Quran yang pernah kau pelajari ketika di kampung dulu, agar tidak hilang."

"Bila kamu mempunyai rezeki lebih, jangan lupa bersedekah kepada fakir miskin dan anak yatim."

Ya, kalimat-kalimat semacam itulah yang masih sering beliau wiridkan. Mula-mula memang aku perhatikan; bahkan aku berusaha melaksanakan nasihat-nasihat itu, tapi dengan semakin meningkatnya volume kegiatanku, lama-lama aku justru risi dan menganggapnya angin lalu saja.

Sebagai artis tenar, tentu saja banyak orang yang mengidolakanku. Tapi ada seorang yang mengagumiku justru sebelum aku menjadi setenar sekarang ini. Tidak. Ia tidak sekadar mengidolakanku. Dia menyintaiku habis-habisan. Ini ia tunjukkan tidak hanya dengan hampir selalu hadir dalam even-even di mana aku tampil; ia juga setia menungguiku shoting film dan mengantarku pulang. Tidak itu saja. Hampir setiap hari, bila berjauhan, dia selalu telepon atau mengirim SMS yang seringkali hanya untuk menyatakan kangen.

Di antara mereka yang mengagumiku, lelaki yang satu ini memang memiliki kelebihan. Dia seorang pengusaha yang sukses. Masih muda, tampan, sopan, dan penuh perhatian. Pendek kata, akhirnya aku takluk di hadapan kegigihannya dan kesabarannya. Aku berhasil dipersuntingnya. Tidak perlu aku ceritakan betapa meriah pesta perkawinan kami ketika itu. Pers memberitakannya setiap hari hampir dua minggu penuh. Tentu saja yang paling bahagia adalah kedua orang tuaku yang memang sejak lama menghendaki aku segera mengakhiri masa lajangku yang menurut mereka mengkhawatirkan.

Begitulah, di awal-awal perkawinan, semua berjalan baik-baik saja. Setelah berbulan madu yang singkat, aku kembali menekuni kegiatanku seperti biasa. Suamiku pun tidak keberatan. Sampai akhirnya terjadi sesuatu yang benar-benar mengubah jalan hidupku.

Beberapa bulan setelah Ragil, anak keduaku, lahir, perusahaan suamiku bangkrut gara-gara krisis moneter. Kami, terutama suamiku, tidak siap menghadapi situasi yang memang tidak terduga ini. Dia begitu terpukul dan seperti kehilangan keseimbangan. Perangainya berubah sama sekali. Dia jadi pendiam dan gampang tersinggung. Bicaranya juga tidak seperti dulu, kini terasa sangat sinis dan kasar. Dia yang dulu jarang keluar malam, hampir setiap malam keluar dan baru pulang setelah dini hari. Entah apa saja yang dikerjakannya di luar sana. Beberapa kali kutanya dia selalu marah-marah, aku pun tak pernah lagi bertanya.

Untung, meskipun agak surut, aku masih terus mendapatkan kontrak pekerjaan. Sehingga, dengan sedikit menghemat, kebutuhan hidup sehari-hari tidak terlalu terganggu. Yang terganggu justru keharmonisan hubungan keluarga akibat perubahan perilaku suami. Sepertinya apa saja bisa menjadi masalah. Sepertinya apa saja yang aku lakukan, salah di mata suamiku. Sebaliknya menurutku justru dialah yang tak pernah melakukan hal-hal yang benar. Pertengkaran hampir terjadi setiap hari.

Mula-mula, aku mengalah. Aku tidak ingin anak-anak menyaksikan orang tua mereka bertengkar. Tapi lama-kelamaan aku tidak tahan. Dan anak-anak pun akhirnya sering mendengar teriakan-teriakan kasar dari mulut-mulut kedua orang tua mereka; sesuatu yang selama ini kami anggap tabu di rumah. Masya Allah. Aku tak bisa menahan tangisku setiap terbayang tatapan tak mengerti dari kedua anakku ketika menonton pertengkaran kedua orang tua mereka.

Sebenarnya sudah sering beberapa kawan sesama artis mengajakku mengikuti kegiatan yang mereka sebut sebagai pengajian atau siraman rohani. Mereka melaksanakan kegiatan itu secara rutin dan bertempat di rumah mereka secara bergilir. Tapi aku baru mulai tertarik bergabung dalam kegiatan ini setelah kemelut melanda rumah tanggaku. Apakah ini sekadar pelarian ataukah --mudah-mudahan-- memang merupakan hidayah Allah. Yang jelas aku merasa mendapatkan semacam kedamaian saat berada di tengah-tengah majelis pengajian. Ada sesuatu yang menyentuh kalbuku yang terdalam, baik ketika sang ustadz berbicara tentang kefanaan hidup di dunia ini dan kehidupan yang kekal kelak di akhirat, tentang kematian dan amal sebagai bekal, maupun ketika mengajak jamaah berdzikir.

Setelah itu, aku jadi sering merenung. Memikirkan tentang diriku sendiri dan kehidupanku. Aku tidak lagi melayani ajakan bertengkar suami. Atau tepatnya aku tidak mempunyai waktu untuk itu. Aku menjadi semakin rajin mengikuti pengajian; bukan hanya yang diselenggarakan kawan-kawan artis, tapi juga pengajian-pengajian lain termasuk yang diadakan di RT-ku. Tidak itu saja, aku juga getol membaca buku-buku keagamaan.

Waktuku pun tersita oleh kegiatan-kegiatan di luar rumah. Selain pekerjaanku sebagai artis, aku menikmati kegiatan-kegiatan pengajian. Apalagi setelah salah seorang ustadz mempercayaiku untuk menjadi "asisten"-nya. Bila dia berhalangan, aku dimintanya untuk mengisi pengajian. Inilah yang memicu semangatku untuk lebih getol membaca buku-buku keagamaan. O ya, aku belum menceritakan bahwa aku yang selama ini selalu mengikuti mode dan umumnya yang mengarah kepada penonjolan daya tarik tubuhku, sudah aku hentikan sejak kepulanganku dari umrah bersama kawan-kawan. Sejak itu aku senantiasa memakai busana muslimah yang menutup aurat. Malah jilbabku kemudian menjadi tren yang diikuti oleh kalangan muslimat.

Ringkas cerita; dari sekadar sebagai artis, aku berkembang dan meningkat menjadi "tokoh masyarakat" yang diperhitungkan. Karena banyaknya ibu-ibu yang sering menanyakan kepadaku mengenai berbagai masalah keluarga, aku dan kawan-kawan pun mendirikan semacam biro konsultasi yang kami namakan "Biro Konsultasi Keluarga Sakinah Primadona". Aku pun harus memenuhi undangan-undangan --bukan sekadar menjadi "penarik minat" seperti dulu-- sebagai nara sumber dalam diskusi-diskusi tentang masalah-masalah keagamaan, sosial-kemasyarakatan, dan bahkan politik. Belum lagi banyaknya undangan dari panitia yang sengaja menyelenggarakan forum sekadar untuk memintaku berbicara tentang bagaimana perjalanan hidupku hingga dari artis bisa menjadi seperti sekarang ini.

Dengan statusku yang seperti itu dengan volume kegiatan kemasyarakatan yang sedemikian tinggi, kondisi kehidupan rumah tanggaku sendiri seperti yang sudah aku ceritakan, tentu semakin terabaikan. Aku sudah semakin jarang di rumah. Kalau pun di rumah, perhatianku semakin minim terhadap anak-anak; apalagi terhadap suami yang semakin menyebalkan saja kelakuannya. Dan terus terang, gara-gara suami, sebenarnyalah aku tidak kerasan lagi berada di rumahku sendiri.

Lalu terjadi sesuatu yang membuatku terpukul. Suatu hari, tanpa sengaja, aku menemukan sesuatu yang mencurigakan. Di kamar suamiku, aku menemukan lintingan rokok ganja. Semula aku diam saja, tapi hari-hari berikutnya kutemukan lagi dan lagi. Akhirnya aku pun menanyakan hal itu kepadanya. Mula-mula dia seperti kaget, tapi kemudian mengakuinya dan berjanji akan menghentikannya.

Namun beberapa lama kemudian aku terkejut setengah mati. Ketika aku baru naik mobil akan pergi untuk suatu urusan, sopirku memperlihatkan bungkusan dan berkata: "Ini milik siapa, Bu?"

"Apa itu?" tanyaku tak mengerti.
"Ini barang berbahaya, Bu," sahutnya khawatir, "Ini ganja. Bisa gawat bila ketahuan!"
"Masya Allah!" Aku mengelus dadaku. Sampai sopir kami tahu ada barang semacam ini. Ini sudah keterlaluan.

Setelah aku musnahkan barang itu, aku segera menemui suamiku dan berbicara sambil menangis. Lagi-lagi dia mengaku dan berjanji kapok, tak akan lagi menyentuh barang haram itu. Tapi seperti sudah aku duga, setelah itu aku masih selalu menemukan barang itu di kamarnya. Aku sempat berpikir, jangan-jangan kelakuannya yang kasar itu akibat kecanduannya mengonsumsi barang berbahaya itu. Lebih jauh aku mengkhawatirkan pengaruhnya terhadap anak-anak.

Terus terang aku sudah tidak tahan lagi. Memang terpikir keras olehku untuk meminta cerai saja, demi kemaslahatanku dan terutama kemaslahatan anak-anakku. Namun seiring maraknya tren kawin-cerai di kalangan artis, banyak pihak terutama fans-fansku yang menyatakan kagum dan memuji-muji keharmonisan kehidupan rumah tanggaku. Bagaimana mereka ini bila tiba-tiba mendengar --dan pasti akan mendengar-- idolanya yang konsultan keluarga sakinah ini bercerai? Yang lebih penting lagi adalah akibatnya pada masa depan anak-anakku. Aku sudah sering mendengar tentang nasib buruk yang menimpa anak-anak orang tua yang bercerai. Aku bingung.

Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus mengorbankan rumah tanggaku demi kegiatan kemasyarakatanku, ataukah sebaiknya aku menghentikan kegiatan kemasyarakatan demi keutuhan rumah tanggaku? Atau bagaimana? Berilah aku saran! Aku benar-benar pusing!***


Sumber : www.google.com

pEngertian mAtematiKa


Matematika (dari bahasa Yunani: μαθηματικά - mathēmatiká) adalah studi besaran, struktur, ruang, relasi, perubahan, dan beraneka topik pola, bentuk, dan entitas. Para matematikawan mencari pola dan dimensi-dimensi kuantitatif lainnya, berkenaan dengan bilangan, ruang, ilmu pengetahuan alam, komputer, abstraksi imajiner, atau entitas-entitas lainnya. Dalam pandangan formalis, matematika adalah pemeriksaan aksioma yang menegaskan struktur abstrak menggunakan logika simbolik dan notasi matematika; pandangan lain tergambar dalam filsafat matematika. Para matematikawan merumuskan konjektur dan kebenaran baru melalui deduksi yang menyeluruh dari beberapa aksioma dan definisi yang dipilih dan saling bersesuaian.

Terdapat perselisihan tentang apakah objek-objek matematika hadir secara objektif di alam menurut kemurnian logikanya, atau apakah objek-objek itu buatan manusia dan terpisah dari kenyataan. Seorang matematikawan Benjamin Peirce menyebut matematika sebagai "ilmu yang menggambarkan simpulan-simpulan yang penting". Albert Einstein, di pihak lain, menyatakan bahwa "sejauh hukum-hukum matematika merujuk kepada kenyataan, mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada kenyataan."

Melalui penggunaan abstraksi dan penalaran logika, matematika dikembangkan dari pencacahan, penghitungan, pengukuran, dan pengkajian sistematik terhadap bentuk dan gerak objek-objek fisika. Pengetahuan dan penggunaan matematika dasar selalu menjadi sifat melekat dan bagian utuh dari kehidupan individual dan kelompok. Pemurnian gagasan-gagasan dasar dapat diketahui di dalam naskah-naskah matematika yang bermula di dunia Mesir kuno, Mesopotamia, India, Cina, Yunani, dan Islam. Argumentasi kaku pertama muncul di dalam Matematika Yunani, terutama di dalam buku Euclid, Unsur-Unsur. Pengembangan berlanjut di dalam ledakan yang tidak menenteramkan hingga periode Renaisans pada abad ke-16, ketika pembaharuan matematika berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru, mengarah pada percepatan penelitian yang menerus hingga Kini.

Kini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan alam, rekayasa, medis, dan ilmu pengetahuan sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Matematika terapan, cabang matematika yang melingkupi penerapan pengetahuan matematika ke bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuan matematika baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin-disiplin ilmu yang sepenuhnya baru. Para matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk perkembangan matematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan di dalam pikiran, meskipun penerapan praktis yang menjadi latar munculnya matematika murni ternyata seringkali ditemukan terkemudian.

Secara umum, semakin kompleks suatu gejala, semakin kompleks pula alat (dalam hal ini jenis matematika) yang melalui berbagai perumusan (model matematikanya) diharapkan mampu untuk mendapatkan atau sekadar mendekati penyelesaian eksak seakurat-akuratnya. Jadi, tingkat kesulitan suatu jenis atau cabang matematika bukan disebabkan oleh jenis atau cabang matematika itu sendiri, melainkan disebabkan oleh sulit dan kompleksnya gejala yang penyelesaiannya diusahakan dicari atau didekati oleh perumusan (model matematikanya) dengan menggunakan jenis atau cabang matematika tersebut. Sebaliknya berbagai gejala fisika yang mudah diamati, misalnya jumlah penduduk di seluruh Indonesia, tidak memerlukan jenis atau cabang matematika yang canggih. Kemampuan aritmetika sudah cukup untuk mencari penyelesaian (jumlah penduduk) dengan keakuratan yang cukup tinggi.



Sumber : www.google.com

bAhaSa dI eRa gLobaLIsaSi




Penanganan Bahasa dalam Perjalanan Waktu
Penelitian bahasa dalam berbagai aspek, baik masa lalu (diakronis)
maupun masa kini (sinkronis), untuk menyusun rencana penanganan masalah
bahasa ke depan merupakan langkah perencanaan bahasa.
Dari waktu ke waktu aspek bahasa yang digarap dalam
telaah bahasa adalah kosakata dan tata bahasa yang kemudian telaah itu
berkembang ke aspek fonologi setelah para ahli bahasa memanfaatkan ilmu
fisika. Pada perkembangan selanjutnya sosiologi
pun mempengaruhi telaah bahasa sehingga telaah bahasa tidak hanya
menyangkut kata dan tata cara penggunaannya serta bagaimana
menghasilkan bahasa, tetapi mencakup masyarakat pengguna bahasa yang
bersangkutan.
Pernyataan ketiga itu mengandung makna ‘(1)
pengutamaan bahasa Indonesia di atas kepentingan bahasa-bahasa lain,
(2) memberikan hak hidup bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia,
dan (3) memberi peluang penggunaan bahasa asing untuk keperluan
tertentu.’ 1.3 Kamus dan Tata Bahasa Panduan Pembinaan Bahasa
Perluasan penggunaan bahasa tersebut memperbesar keperluan akan
kosakata/istilah itu dalam berbagai bidang ilmu, terutama untuk
keperluan pendidikan/pengajaran.
Perkembangan fungsi politis mencapai puncak perjuangan ketika
Proklamasi Kemerdekaan dinyatakan dalam bahasa Indonesia dan sehari
kemudian bahasa itu diangkat sebagai bahasa resmi Negara Kesatuan
Republik Indonesia dalam Undang-Undang Dasar 1945 (Pasal 36).
erjalanan sejarah pencatatan bahasa yang dimulai dari
daftar kata hingga kamus dan tata bahasa serta tes bahasa dan
penelitian bahasa-bahasa daerah di Indonesia tersebut merupakan bukti
dokumen penanganan masalah bahasa di Indonesia.
Di sejumlah provinsi telah muncul penggunaan bahasa
daerah itu pada situasi resmi pemerintahan dan penggunaan bahasa daerah
itu pada iklan layanan, di DKI Jakarta—misalnya—telah digunakan dialek
Jakarta pada iklan layanan imbauan menjaga dan membangun Jakarta.
Namun, pada tulisan ini akan lebih menekankan
perencanaan bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia, yang meliputi
upaya (1) peningkatan mutu bahasa, (2) pemantapan sistem bahasa, (3)
peningkatan mutu penggunaan bahasa, (4) peningkatan kepedulian
masyarakat terhadap bahasa, (5) pengadaan sarana kebahasaan, dan (6)
peningkatan mutu tenaga kebahasaan, serta (7) kelembagaan.
Dalam hubungan dengan bahasa asing, perencanan bahasa
mencakup penelitian penggunaan bahasa asing dalam kaitan dengan
pengayaan bahasa Indonesia, peningkatan mutu penggunaan bahasa asing
melalui peningkatan mutu pengajaran bahasa asing.
3.
Peningkatan Mutu Bahasa Indonesia
Perkembangan ilmu dan teknologi dari mancanegara, sebagaimana
digambarkan di atas, masuk Indonesia membawa bahasa asing, terutama
bahasa Inggris.
Kosakata bahasa daerah yang tidak memiliki padanan
dalam bahasa Indonesia, sebaiknya, dimasukkan ke dalam warga kosakata
bahasa Indonesia. Jika terdapat perbedaan dalam
lafal atau dalam ejaannya dengan sistem bahasa Indonesia, perlu
dilakukan penyesuaian dengan sistem lafal dan ejan dalam bahasa
Indonesia (lihat Pedoman Umum Pembentukan Istilah).
Upaya pelibatan bahasa-bahasa daerah dalam pengembangan kosakata bahasa
Indonesia itu merupakan usaha menjadikan masyarakat Indonesia merasa
ikut mengarahkan pengembangan bahasa kebangsaannya sehingga tumbuh
kepedulian dan rasa ikut memiliki terhadap bahasa Indonesia yang pada
akhirnya makin memupuk rasa cinta terhadap bahasa Indonesia.
Peningkatan Mutu Penggunaan Bahasa Indonesia
Penggunaan bahasa Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan, terutama
bahasa tulis, perlu ditingkatka mutunya agar seluruh dokumen tulis kita
menggambarkan penggunaan bahasa Indonesia yang tat pada sistem/kaidah
bahasa.
Peningkatan Kepedulian terhadap Bahasa Indonesia
Betapapun laju perkembangan kosakata/istilah dipacu dan sistem/kaidah
bahasa dimantapkan serta mutu penggunaannya dalam berbagai bidang
ditingkatkan, sebagaimana dikemukakan di atas, kalau masyarakat
pendukungna tidak mau menggunakan hasil pengembangan kosakata/istilah
dan pemantapan sistem/kaidah tersebut, upaya pemacuan laju perkembangan
kosakata/istilah ataupun pemantapan sistem/kaidah tersebut akan sia-sia.
Salah satu upaya menjaga agar bahasa Indonesia tidak tergeser oleh
bahasa-bahasa utama dunia, bahasa asing, ialah pengukuhan kedudukan dan
fungsi bahasa Indonesia di tengah-tengah masyarakat pendukungnya, yaitu
di seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Upaya
menanamkan rasa kecintaan terhadap bahasa kebangsan itu, antara lain,
dilakukan melalui peningkatan mutu kampanye “penggunaan bahasa
Indonesia secara baik dan benar” ke seluruh lapisan masyarakat dengan
pendekatan dan metode yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Upaya perluasan penggunaan bahasa Indonesia ke luar
masyarakat Indonesia merupakan langkah memperbaiki citra Indonesia di
dunia internasional melalui peningkatan mutu pengajaran bahasa
Indonesia untuk penutur asing (BIPA), yang pada gilirannya akan
menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa perhubungan luas di dunia
internasional.


Sumber : www.google.com

tEknOloGi jAringAn inTerNet



Sebelum tahun 1999 sebenarnya secara parsial Departemen Pendidikan Nasional telah banyak melaksanakan kegiatan-kegiatan maupun menjalankan program yang berhubungan dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), utamanya untuk sarana komunikasi antar institusi dan otomatisasi pendataan. Beberapa diantaranya adalah pembuatan mailing list untuk komunikasi langsung antara pusat dengan daerah, menggalakkan pembuatan web site bagi sekolah untuk penyebaran informasi bagi sekolah tersebut serta penyusunan berbagai program pendataan berbasis TIK.

Namun, untuk pengembangan infrastruktur secara nasional dan dalam jumlah besar dilaksanakan oleh Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur) pada tahun 2000 dalam sebuah program yang disebut dengan Jaringan Internet atau Jarnet.

Latar belakang program ini adalah untuk mendukung pemercepatan internetisasi sekolah-sekolah di Indonesia khususnya pada Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK. Hal ini karena SMK mulai diwajibkan untuk memiliki alamat email dan juga diminta untuk memiliki web site untuk sarana promosi sekolah masing-masing. Hal ini ditandai dengan perkembangan mailing list Dikmenjur yang pada awalnya hanya memiliki 2 orang anggota dan saat ini telah memiliki 5700 anggota dengan rata-rata komunikasi sebesar 600 email per-bulan.

Tujuan dari program ini adalah:

  1. Mempercepat pelaksanaan Internetisasi di SMK Negeri dan Swasta.
  2. Meningkatkan komunitas antar SMK.
  3. Mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang dimiliki.
  4. Menyediakan sarana mendapatkan informasi terkini dan media pembelajaran bagi warga sekolah dan masyarakat umum.
  5. Menyediakan media promosi sekolah dalam rangka peningkatan minat/animo masyarakat terhadap SMK.
  6. Menjadikan jarnet bagian dari unit produksi agar mengembangkan warnet di sekolah.

Dengan demikian bantuan Jarnet di sekolah selain untuk memperkenalkan pemanfaatan teknologi informasi kepada segenap warga sekolah, juga untuk memberi dorongan agar sekolah dapat meningkatkan kinerjanya dengan mendayagunakan komputer yang ada, serta memperkenalkan Internet sebagai sarana mencari informasi dan sarana komunikasi yang efektif dan efisien.

Bantuan Jarnet ini dimaksudkan agar digunakan untuk pengadaan peralatan dan pelatihan pemasangan jaringan lokal (LAN) di sekolah.

Program pengembangan Jaringan Internet diperuntukkan bagi semua SMK Negeri/ Swasta di Kabupaten/Kota. Sampai dengan tahun 2003 terdapat 744 SMK yang sudah memiliki jaringan Internet melalui program Jarnet ini.



Sumber : www.google.com

pEnemU tELepon ( tElepHonE )


PENEMU TELEPON ( TELEPHONE )

Alexander Graham Bell (1847-1922) adalah penemu dari Amerika dan pengajar bagi orang tuli, dan dia dikenal sebagai penemu telepon (telephone).

Lahir pada 3 Maret 1847, di Edinburgh, Skotlandia, dan mendapat pendidikan di Universitas Edinburgh dan London. Kemudian tahun 1870 dia pindah ke Canada dan kemudian pindah lagi ke Amerika pada tahun 1871. Di Amerika dia mulai mengajar orang yang bisu dan tuli, mempopulerkan system yang disebut 'bahasa visual'. System yang dikembangkan oleh ayahnya, Alexander Melville Bell, yang menunjukkan bagaimana bibir, lidah, dan tenggorokan digunakan dalam menggambarkan suara.

Pada masa kanak-kanaknya, dia telah memperlihatkan rasa ingin tahu yang sangat besar pada dunia ini, yang menyebabkan dia sering mengumpulkan contoh-contoh tumbuhan. Bersama teman baiknya yang memiliki penggilingan gandum yang juga merupakan tetangganya, dia sering membuat keributan, dan suatu hari ayah temannya berkata, "Mengapa kalian tidak membuat sesuatu yang lebih berguna?" Saat itu Alexander Graham Bell bertanya, apa yang perlu di kerjakan. Dan ayah teman baiknya memberi tahu bahwa gandum harus di pisahkan dengan kulitnya. Pada umur 12 tahun, Alexander membuat peralatan sederhana yang mengkombinasikan dayung yang berputar dengan serangkaian sikat dari paku untuk memisahkan gandum dengan kulitnya. Peralatan tersebut dapat beroperasi dengan baik selama bertahun-tahun, dan sebagai 'hadiahnya', ayah temannya memberikan mereka kesempatan untuk bermain di sebuah bengkel (workshop) kecil untuk membuat 'penemuan baru'.

Sejak usia 18 tahun, Bell telah meneliti gagasan bagaimana mengirimkan dan mentransfer perkataan. Tahun 1874 saat dia mengerjakan telegraph, dia mengembangkan gagasan dasar yang baru bagi telephone. Percobaan yang dilakukannya bersama asistennya Thomas Watson akhirnya terbukti berhasil pada tanggal 10 Maret 1876, saat itu kata yang ditransmit adalah: "Watson, come here; I want you." (Watson, datanglah kemari, saya membutuhkanmu). Serangkaian demonstrasi penggunaan telephone, telah memperkenalkan telephone ke seluruh dunia dan dipimpin oleh perusahaannya, Bell Telephone Company pada tahun 1877.



Sumber : www.google.com

Senin, 01 Juni 2009

sEjaRah sEpak bOLa ..


Awal mula munculnya sepak bola cukup membingungkan. Beberapa dokumen mengatakan sepak bola berasal dari masa Romawi, namun ada juga yang menyatakan bahwa sepak bola berasal dari daratan Cina. FIFA sendiri sebagai badan sepak bola dunia menyatakan bahwa sepak bola berawal dari permainan yang dilakukan oleh masyarakat Cina pada abad ke-2 hingga ke-3 sebelum Masehi. Olah raga ini dikenal dengan nama “cuju“.

Sepak bola modern yang kita kenal sekarang diakui oleh berbagai pihak berasal dari Inggris. Sepak bola modern ini mulai dimainkan pada pertengahan abad ke-19 di sekolah-sekolah di daerah Inggris Raya. Pada tahun 1857 beridiri klub sepak bola pertama di dunia, dengan nama Sheffield Football Club. Klub sepak bola ini merupakan gabungan dari beberapa sekolah yang memainkan permainan sepak bola. Pada saat yang sama, tepatnya tahun 1863, berdiri badan asosiasi sepak bola di Inggris, dengan nama Football Association (FA). Pada saat itu badan inilah yang mengeluarkan peraturan dasar permainan sepak bola, sehingga sepak bola menjadi lebih terorganisir.

Pada tahun 1886 terbentuk badan yang mengeluarkan peraturan sepak bola modern di dunia, dengan nama International Football Association Board (IFAB). IFAB terbentuk setelah adanya pertemuan antara FA dengan Scottish Football Association, Football Association of Wales, dan Irish Football Association di Manchester, Inggris. Hingga saat ini IFAB adalah badan yang mengeluarkan berbagai peraturan pada permainan sepak bola, mulai dari peraturan dasar hingga peraturan yang menyangkutteknik permainan serta perpindahan pemain.

Tidak adanya badan yang mengatur permainan sepak bola di dunia internasional membuat perkembangan olah raga ini agak terhambat. Disadari oleh para pelaku sepak bola bahwa penting untuk membentuk sebuah organisasi yang membawahi dan mengatur permainan sepak bola secara global. Karena itu pada tanggal 21 Mei 1904 dibentuk sebuah badan sepak bola internasional di Perancis dengan nama Fédération Internatinale de Football Association (FIFA). Meskipun tebentuk di Perancis, namun kantor pusat dari FIFA terdapat di Zurich, Swiss. Sedangkan presiden pertama FIFA adalah Robert Guérin.

Sejak FIFA terbentuk, perkembangan sepak bola di dunia pun semakin pesat. Hal ini karena salah satu tugas utama dari FIFA adalah melakukan promosi dan sosialisasi tentang sepak bola ke berbagai belahan dunia. Perkembangan sepak bola yang pesat di dunia ini dapat dilihat dari banyaknya negara yang masuk menjadi anggota FIFA. Hingga saat ini sudah lebih dari 200 negara yang masuk menjadi anggota FIFA.



Sumber : www.google.com